Mewujudkan Impian Masa Kecil Menikmati Salju di Kashmir

Mewujudkan Impian Masa Kecil Menikmati Salju di Kashmir

Bestie.my.id - Pernah nggak sih kamu punya mimpi waktu kecil yang rasanya terlalu indah buat jadi kenyataan? Aku ingat banget salah satu impianku sejak kecil: melihat salju turun langsung dari jendela kamar hotel. Nggak cuma itu, aku juga pengin merasakan betapa damainya suasana ketika duduk di dalam ruangan hangat, sambil menyeruput teh hangat, sementara di luar salju berjatuhan lembut menutupi setiap sudut pemandangan. Buat anak yang tinggal di negara tropis kayak aku, itu rasanya kayak mimpi di siang bolong. Dan lucunya, meskipun sudah dewasa, mimpi itu terus aku bawa.


Jadi, ketika akhirnya aku tahu bahwa kami akan pergi ke Kashmir, rasanya campur aduk antara excited dan khawatir. Seorang teman yang udah lebih dulu ke sana bilang bahwa di akhir Maret, Kashmir sudah memasuki musim semi, artinya—tidak ada salju. Dia dengan yakin bilang, “Salju di Gulmarg udah selesai, kamu udah telat!” Duh, seketika itu juga, impianku kayak runtuh.


Namun, aku nggak langsung menyerah begitu saja. Aku mulai mencari informasi lebih lanjut tentang ketebalan salju di akhir Maret di Gulmarg, khususnya. Siapa tahu kan, cuaca punya kejutan buat aku. Setelah berbagai riset, doaku dijawab. Ternyata masih ada kesempatan untuk menikmati sisa-sisa salju di sana, terutama di daerah pegunungan yang lebih tinggi seperti Gulmarg.


Menyaksikan Salju dari Jendela Hotel

Aku, bersama tiga teman lainnya, sampai di Gulmarg setelah perjalanan seru dari Srinagar. Kami menginap di Pine Spring Hotel, yang letaknya nggak jauh dari Gondola Gulmarg, hanya sekitar 10 menit jalan kaki. Waktu aku booked hotelnya, harga per malamnya sekitar 850 ribu rupiah untuk dua orang. Cukup terjangkau untuk pengalaman menginap di tempat strategis dengan fasilitas yang nyaman.


Saat itu, sore harinya, hujan salju mulai turun. Serius, rasanya kayak mimpi yang jadi kenyataan! Aku melihat salju turun dari jendela kamar hotelku, diselimuti kehangatan dari heater di dalam kamar, ditemani secangkir teh hangat. Gimana nggak terpesona? Itu momen yang benar-benar buatku bersyukur. Salju yang lembut turun perlahan, menutupi atap-atap, pohon-pohon, dan semua yang ada di luar sana. Indah banget, rasanya kayak dunia sedang berhenti sejenak buat kasih aku kesempatan menikmati ketenangan dan kedamaian itu.


Bukan cuma tentang keindahan pemandangannya, tapi lebih ke perasaan ketika impian masa kecil akhirnya terwujud. Aku ingat betul, saat itu aku hanya duduk di tepi jendela, menatap butiran salju yang terus jatuh, dan merasa bahagia. Mungkin bagi sebagian orang, salju adalah hal biasa, tapi buat aku yang tinggal di daerah tropis, itu pengalaman yang nggak akan terlupakan.


Gulmarg dan Gondola: Pengalaman Naik ke Phase 1 dan 2

Selain menikmati salju dari jendela, satu hal yang paling terkenal di Gulmarg adalah naik Gondola. Nah, buat kamu yang mungkin belum tahu, Gondola Gulmarg ini adalah salah satu kereta gantung tertinggi di dunia, yang membawa pengunjung menuju dua tahapan: Phase 1 dan Phase 2.


Jadi, setelah puas melihat salju turun dari kamar hotel, keesokan harinya kami memutuskan untuk naik Gondola. Harga tiket untuk naik ke Phase 1 adalah 740 rupee, sementara untuk lanjut ke Phase 2, biayanya 950 rupee. Karena kami udah jauh-jauh ke sini, rasanya sayang kalau nggak coba naik sampai ke puncak tertinggi.


Di Phase 1, saljunya masih tebal, tapi cuacanya nggak terlalu ekstrim. Buat yang pengen main-main salju, foto-foto, atau sekadar menikmati suasana, Phase 1 ini udah lebih dari cukup. Pemandangannya luar biasa, dan anginnya nggak terlalu dingin. Aku dan teman-teman benar-benar menikmati setiap momennya di sini. Kami berfoto dengan latar belakang pegunungan salju, main lempar-lemparan salju, pokoknya bikin kenangan manis di sini.


Tapi, kami nggak berhenti di Phase 1 aja. Karena penasaran, kami lanjut ke Phase 2. Nah, di sini beda cerita. Begitu keluar dari Gondola di Phase 2, hal pertama yang kami rasakan adalah dingin yang menusuk. Aku pikir, “Oke, aku udah siap untuk dingin,” tapi ternyata anginnya kenceng banget! Rasanya seperti ditampar dingin.


Phase 2 ini lokasinya jauh lebih tinggi, dan memang pemandangannya serba putih. Kalau kamu tipe yang suka melihat pemandangan gunung salju tanpa batas, mungkin ini tempat yang cocok buatmu. Tapi, buatku yang lebih suka suasana nyaman dengan salju, Phase 1 udah cukup. Jadi, kalau saran aku, kalau kamu nggak terlalu tahan dingin dan cuma pengen menikmati suasana salju tanpa terlalu ekstrim, cukup sampai Phase 1 aja. Di Phase 2, selain angin kencang dan dingin yang nggak main-main, nggak banyak hal lain yang bisa dilakukan selain menikmati pemandangan.


Pengalaman Menginap di Hotel Pine Spring Hotel

Sekarang, aku mau cerita sedikit tentang pengalaman menginap di Pine Spring Hotel. Jujur aja, aku suka banget dengan hotel ini. Lokasinya strategis, nggak terlalu jauh dari Gondola, jadi setelah turun dari kereta gantung, kami bisa langsung berjalan kaki ke hotel tanpa perlu repot-repot cari transportasi lagi.


Selain itu, hotelnya sendiri cukup nyaman. Kamarnya luas dan bersih, dengan pemanas ruangan yang berfungsi dengan baik. Ini penting banget, terutama kalau kamu datang ke Gulmarg di musim dingin. Aku dan teman-teman sempat menggigil di malam pertama, karena ternyata cuacanya lebih dingin dari yang kami bayangkan, meskipun sudah musim semi.


Untuk harga 850 ribu rupiah per malam untuk dua orang, menurutku hotel ini worth it banget. Apalagi kalau kamu pengen tempat yang tenang, dekat dengan fasilitas wisata, dan punya pemandangan yang luar biasa. Salah satu momen favoritku selama menginap di sini adalah sore hari ketika aku duduk di depan jendela, menatap salju yang terus turun di luar sana. Rasanya damai banget, kayak dunia berhenti sejenak cuma untuk memberi ruang buatku menikmati momen ini.


Baca juga: Liburan Ke Turki Naik Balon Udara dan Green Tour di Cappadocia


Tips dan Saran untuk Wisatawan di Gulmarg

Buat teman-teman yang berencana ke Gulmarg, aku punya beberapa tips yang mungkin bisa membantu:


Persiapkan pakaian yang sesuai

Meskipun kamu datang di akhir musim dingin atau awal musim semi, cuaca di Gulmarg masih bisa sangat dingin, terutama di malam hari atau di area yang lebih tinggi seperti Phase 2. Bawa jaket tebal, syal, dan penutup kepala.


Jangan terlalu memaksakan diri naik ke Phase 2 kalau kamu nggak tahan dingin

Phase 1 udah cukup buat menikmati pemandangan dan bermain salju.


Menginap di hotel dekat Gondola akan sangat membantu

Setelah seharian bermain salju, kamu pasti nggak mau jalan jauh-jauh lagi ke hotel. Jadi, pilih penginapan yang dekat dengan fasilitas utama.


Jangan lupa bawa kamera!

Gulmarg adalah salah satu tempat terindah di dunia, jadi pastikan kamu punya banyak foto untuk mengabadikan momen.


Kesimpulan

Perjalanan ke Kashmir, terutama ke Gulmarg, adalah pengalaman yang nggak akan pernah aku lupakan. Dari momen melihat salju turun dari jendela hotel, hingga naik Gondola ke puncak pegunungan salju, semuanya seperti mimpi yang jadi nyata.


Buat kamu yang punya mimpi serupa, jangan ragu untuk mewujudkannya. Kashmir, dengan segala keindahannya, pasti akan memberikan pengalaman yang lebih dari sekadar impian masa kecil.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama