Pengalaman Backpacker yang Tak Terlupakan Kehilangan Paspor di KLCC, Malaysia

Pengalaman Backpacker yang Tak Terlupakan Kehilangan Paspor di KLCC Malaysia


Bestie.my.id - Hai Para Bestieku! Kali ini aku ingin berbagi pengalaman yang benar-benar tak terlupakan saat aku dan dua temanku nekat melakukan perjalanan backpacker ke Singapura dan Malaysia. Bukan tentang keindahan destinasi wisata atau tips perjalanan, melainkan pengalaman menegangkan saat salah satu dari kami kehilangan paspor di KLCC, Kuala Lumpur. Gimana ceritanya? Yuk, simak terus!


Keberangkatan Menuju Malaysia

Perjalanan ini terjadi pada awal Februari, tepatnya dari tanggal 1 hingga 6. Awalnya, kami menghabiskan dua hari di Singapura dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Malaysia. Semuanya terasa menyenangkan, terutama saat kami tiba di Kuala Lumpur. Kami sempat menjelajahi berbagai tempat menarik sebelum akhirnya memutuskan untuk mengunjungi ikon terkenal KLCC pada malam hari.


Kenapa memilih malam hari? Karena kami ingin mendapatkan suasana yang lebih dramatis dengan pencahayaan indah Menara Petronas. Setelah jalan-jalan sepanjang hari, akhirnya pada pukul 21.00 kami tiba di KLCC dan mulai mengambil foto-foto.


Kehilangan yang Tak Terduga

Di tengah keseruan berfoto, kami tidak menyadari bahwa tas salah satu temanku hilang. Tas itu berisi paspor, dompet, dan iPod! Kami benar-benar panik. Apalagi lokasi tas yang hilang berada tepat di dekat kami saat kami asyik berfoto. Rasanya cepat sekali, hanya sekejap, dan barang berharga itu hilang.


Kami sempat curiga dengan beberapa orang yang ada di sekitar kami. Ada seorang bapak-bapak yang menjual lensa fisheye dan anaknya yang terus mengganggu kami saat berfoto. Mungkin mereka berusaha mengalihkan perhatian, tapi itu hanya dugaan kami. Apa pun yang terjadi, yang pasti tas sudah lenyap.


Langkah Pertama: Tetap Tenang

Di tengah kepanikan, aku berusaha menenangkan diri dan temanku. Aku langsung menghubungi teman di Indonesia untuk meminta saran. Setelah menerima beberapa masukan, kami mencoba mencari tas di sekitar area KLCC. Namun, hasilnya nihil. Tas benar-benar hilang.


Tidak ada pilihan lain selain mengambil langkah yang lebih serius. Kami segera melapor kepada security di KLCC untuk meminta bantuan. Untungnya, mereka segera merespons dan memberikan arahan untuk melapor ke kantor polisi terdekat.


Proses di Kantor Polisi

Setelah melapor ke security, kami langsung menuju kantor polisi terdekat untuk melaporkan kehilangan paspor. Prosesnya cukup panjang, mulai dari pengurusan laporan hingga ke lantai 4 untuk pengisian data dan informasi mengenai kehilangan. Di sini, kami diberikan selembar kertas berisi nomor paspor dan informasi lainnya.


Kemudian, kami diarahkan kembali ke lantai 1 untuk menjelaskan kronologi kehilangan secara lebih rinci. Setelah semua data diverifikasi, langkah selanjutnya adalah mendatangi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).


Masalah di KBRI

Masalah baru muncul ketika kami sampai di KBRI. Hari itu adalah hari Sabtu, dan sayangnya KBRI tutup! Padahal kami harus segera menyelesaikan masalah ini karena Senin sudah harus kembali ke Indonesia. Tidak menyerah begitu saja, kami tetap mencoba menghubungi KBRI pada pagi harinya. Untungnya, ada jawaban dari pihak KBRI yang menyuruh kami datang keesokan harinya sekitar pukul 11.


Kami pun tiba di KBRI dan harus memenuhi beberapa persyaratan untuk pengurusan paspor sementara. Untungnya, kami sudah mem-backup salinan KTP dan paspor dalam bentuk foto di ponsel. Persyaratan ini benar-benar membantu saat situasi darurat seperti ini. Setelah menunggu sekitar tiga jam, akhirnya surat keterangan paspor perjalanan sementara berhasil kami dapatkan.


Petualangan di Putrajaya

Meski sudah mendapatkan surat dari KBRI, kami masih harus pergi ke Putrajaya, tepatnya ke kantor imigrasi Malaysia, untuk mendapatkan cap yang menyatakan surat perjalanan ini sah. Pada hari Senin pagi, kami pun bergegas menuju Putrajaya dengan harapan bisa menyelesaikan semuanya secepat mungkin.


Sampai di sana, kami sempat bertanya kepada petugas tentang prosedur pengurusan paspor. Aneh sekali, petugas tersebut terlihat seperti ingin menyesatkan kami dengan mengatakan bahwa pengurusan ini harus dilakukan di kantor mereka di Kuala Lumpur, bukan di Putrajaya. Kami hampir saja percaya, tetapi aku tetap tenang dan memutuskan untuk langsung menuju lantai 4, sesuai dengan informasi yang kami dapatkan sebelumnya.


Ternyata benar, di lantai 4 inilah tempat pengurusan paspor yang sah. Setelah mengambil nomor antrian, kami menunggu selama dua jam sebelum akhirnya semuanya selesai. Paspor sementara sudah sah dan kami bisa kembali ke Indonesia dengan lega.


Baca juga: Pengalaman Backpacking Murah ke Balikpapan via Kuala Lumpur


Pesan untuk Para Bestieku

Setelah pengalaman ini, aku ingin berbagi beberapa pelajaran penting yang mungkin bisa berguna untuk Para Bestieku yang hobi traveling:


Jaga barang-barang berharga dengan baik

Jangan sampai tas, dompet, atau paspor diletakkan sembarangan, terutama di tempat umum yang ramai. Kalau bisa, selalu gunakan tas yang bisa dikunci atau digantungkan di badan.


Backup dokumen penting

Selalu simpan salinan dokumen penting seperti KTP, paspor, atau tiket perjalanan dalam bentuk digital. Ini sangat membantu jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.


Tetap tenang di situasi darurat

Panik tidak akan membantu menyelesaikan masalah. Cobalah untuk tetap berpikir jernih dan segera cari solusi terbaik.


Selalu cek informasi lebih dari sekali

Kadang, ada saja orang yang mencoba memanfaatkan situasi kita yang sedang bingung. Pastikan untuk selalu memeriksa informasi dari sumber yang dapat dipercaya.


Meskipun pengalaman ini penuh dengan ketegangan, ada banyak pelajaran berharga yang bisa diambil. Jadi, buat kalian yang sedang atau akan berencana backpacker ke luar negeri, selalu siapkan diri dengan baik dan waspada terhadap lingkungan sekitar.


Itulah pengalaman yang aku dan temanku alami saat kehilangan paspor di KLCC. Meski awalnya terasa menakutkan, pada akhirnya kami berhasil melewatinya dengan aman. Jadi, buat Para Bestieku yang sedang berencana liburan, tetap berhati-hati ya! Kalau ada yang punya pertanyaan atau mau berbagi pengalaman serupa, jangan ragu untuk tulis di kolom komentar.


Terima kasih sudah membaca, dan semoga cerita ini bisa menjadi pengingat untuk selalu berhati-hati saat traveling!

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama