Sebelum Diserbu KemenPUPR, JIS Sudah Banyak Dipuji Dunia

Sebelum Diserbu KemenPUPR, JIS Sudah Banyak Dipuji Dunia

Bestie.my.id - Stadion Jakarta International Stadium atau JIS merupakan pencapaian luar biasa dalam pembangunan fasilitas olahraga sepak bola di Indonesia. Proyek stadion internasional ini selesai dibangun pada masa kepemimpinan Anies Baswedan saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Saat ini, Anies menjadi salah satu calon presiden potensial dari Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai NasDem, PKS, dan Demokrat. Tentu saja, dinamika politik terkait calon presiden untuk pemilu 2024 telah menjadi hal yang kita semua sudah tahu.

Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa JIS adalah stadion yang luar biasa. Selama pembangunannya, JIS telah meraih penghargaan MURI dalam tiga kategori, yaitu:

  • Struktur Atap Stadion dengan Bobot Terberat (3.900 ton) dan Bentang Lifting Terpanjang di Asia.
  • Stadion pertama di Indonesia yang menggunakan sistem atap buka-tutup.
  • Meraih sertifikasi platinum green building (predikat bangunan ramah lingkungan level tertinggi).

Bahkan, media Daily Mail UK dari Inggris mencantumkan JIS sebagai salah satu dari 10 stadion termegah di dunia. JIS berada di peringkat ke-10 setelah Miami Freedom Park, Lusail Iconic, Bramley-Moore Dock, Camp Nou, Santiago Bernabeu, New Feyenoord, Della Roma, New San Siro, dan Grand Stade de Casablanca.

Apakah rumput di JIS telah sesuai dengan standar FIFA atau belum? Jika kita melihat laporan terkait rumput di Jakarta International Stadium (JIS), rumput di JIS telah dipasang sekitar September 2019. Pihak pengelola JIS saat itu menjelaskan bahwa rumput di JIS menggunakan rumput hibrida, yaitu campuran antara rumput sintetis dan rumput alami jenis Zoysiamatrella yang berasal dari Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, tanpa menggunakan pestisida.

Pada bulan Juni 2021, Nadia Diposanjoyo, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Jakarta Propertindo (Jakpro), menyatakan bahwa standar rumput di JIS sesuai dengan rekomendasi FIFA. Ini termasuk penggunaan campuran rumput hibrida dan alami dengan komposisi lima persen rumput sintetis dan 95 persen rumput alami jenis Zoysiamatrella.

Nadia menjelaskan bahwa rumput alami dari Boyolali diproduksi oleh petani lokal yang berpengalaman dan khusus dalam pembuatan rumput sepak bola. Selain itu, penggunaan rumput hibrida didasarkan pada studi perbandingan di negara-negara dengan stadion berstandar FIFA, seperti Singapura, Inggris, dan Spanyol.

Keuntungan lain dari penggunaan rumput hibrida adalah efektivitas biaya pemeliharaan yang lebih baik, yang juga direkomendasikan oleh FIFA. Rumput hibrida memiliki ketahanan tiga kali lebih baik daripada rumput alami, serta kemampuan yang baik dalam menyerap air, sehingga air lebih cepat meresap ke dalam lapisan bawah rumput. Selain itu, rumput hibrida dapat digunakan dua kali dalam satu hari untuk pertandingan sepak bola internasional. Rumput hibrida juga cocok untuk kondisi iklim pesisir.

Manager Proyek JIS dari PT Jakpro, Arry Wibowo, pernah menyatakan bahwa JIS adalah stadion pertama di Indonesia yang menggunakan rumput hibrida. Rumput hibrida yang digunakan di JIS terdiri dari 5 persen rumput sintetis jenis Limonta dari Italia dan 95 persen rumput alami jenis Zoysiamatrella dari Boyolali, Jawa Tengah.

Bukan hanya itu, JIS juga mendapat pujian dari pemain Atletico Madrid, Barcelona, dan Bali United. Pemain-pemain dari tim U-18 Atletico Madrid dan Bali United memberikan pujian terhadap kualitas dan fasilitas JIS saat mereka berpartisipasi dalam turnamen International Youth Championship (IYC) 2021. Mereka menyebut atmosfer stadion JIS sangat bagus dan rumput lapangan berkualitas tinggi, memudahkan permainan mereka.

Pemain Barcelona U-18 juga merasa bangga dapat bermain di JIS dan mengapresiasi kualitas rumput lapangan yang memudahkan mereka dalam menggiring bola. Pemain dari Bali United U-18 juga menyatakan bahwa rumput di JIS nyaman untuk dimainkan, dan mereka senang dengan berbagai fasilitas penunjang yang disediakan di stadion tersebut.

Jakarta International Stadium (JIS) adalah stadion sepak bola dengan kapasitas maksimal 82 ribu penonton yang selesai dibangun pada tahun 2022 setelah tiga tahun proses konstruksi, termasuk pembangunan dua lapangan latihan yang berdekatan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama