Anies Baswedan Tidak Pernah Korupsi Formula E

Anies Baswedan Tidak Pernah Korupsi Formula E

Bestie.my.id - Jakarta, selama ini telah menjadi tuan rumah dua kali acara Formula E. Ajang balap mobil listrik ini mendapatkan perhatian global dan menjadi platform untuk inovasi teknologi ramah lingkungan. Formula E hadir dengan balapan cepat tanpa emisi gas buang yang merusak lingkungan.

Selain mempromosikan kendaraan listrik, acara ini juga menunjukkan komitmen Jakarta dalam mengurangi polusi udara. Selain itu, ajang ini akan meningkatkan pariwisata dan memberikan peluang bagi industri lokal untuk terlibat dalam produksi dan pengembangan infrastruktur kendaraan listrik. Jakarta siap menyambut kejuaraan mobil listrik yang menginspirasi ini.

Tentu saja, Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta, memiliki peran penting dalam penyelenggaraan Formula E di Jakarta. Ia adalah orang yang menggagas acara ini sejak awal hingga berhasil terselenggara.

Namun, Anies juga menghadapi tudingan yang negatif terkait Formula E Jakarta, terutama terkait penyelenggaraan acara tersebut yang sedang diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tudingan ini terkait dengan status Anies sebagai calon presiden yang diusung oleh tiga partai dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Namun, Anies dengan tegas membantah tudingan tersebut, seperti yang disampaikannya dalam acara Kick Andy dengan tema "Dosa-dosa Anies" pada Minggu, 18 Juni 2023. Anies Baswedan menjamin bahwa ia tidak menerima uang dari kasus Formula E yang sedang diselidiki oleh KPK.

"Tidak. Tidak ada bukti sama sekali. Saya tidak melakukan korupsi. Dan hal itu (dugaan korupsi Formula E) dapat dilihat dari semua laporan yang ada sekarang," ujar Anies menjawab pertanyaan Andy F. Noya.

Dalam pernyataannya, Anies meminta agar semua pihak yang menuduhnya melakukan korupsi membawa bukti yang kuat. Menurutnya, hal tersebut merupakan tanggung jawab polisi dan jaksa.

"Prinsipnya di mana-mana seperti itu, bahwa semua yang menuduh harus memberikan bukti. Itu adalah tanggung jawab mereka yang memberikan tuduhan," tegas Anies.

Lebih lanjut, Anies menjelaskan bahwa dalam persidangan, seseorang yang dituduh harus membawa bukti yang menyatakan bahwa dirinya terlibat dalam tindakan korupsi. Pihak yang dituduh sebagai tersangka akan memberikan tanggapan atau jawaban terhadap tuduhan yang diajukan di hadapan hakim dalam persidangan.

Ketika Andy menyampaikan bahwa Anies tidak terlibat dalam korupsi, tetapi masih dikejar karena banyak orang menganggap bahwa proyek Formula E telah menghabiskan anggaran sebesar 2,3 miliar dan dianggap tidak memberikan manfaat yang signifikan.

Dengan tegas, Anies menyatakan bahwa proyek ini menjadi kebanggaan ibu kota dan Jakarta menjadi tuan rumah.

"Indonesia telah menjadi tuan rumah berbagai acara internasional, dan menjadi tuan rumah acara internasional membawa citra Indonesia di tingkat global. Peristiwa tersebut disaksikan oleh masyarakat global, dan penyelenggaraan acara ini membuat Jakarta dan Indonesia muncul dalam acara global," jelas Anies.

"Ketika berbicara tentang acara global, pasti ada biaya yang harus dikeluarkan, dan bisa dibandingkan antara Formula E dengan balapan lainnya. Silakan dibandingkan. Tentu saja, setiap acara memiliki biaya masing-masing, seperti penyelenggaraan ASEAN Games memiliki biayanya sendiri," lanjutnya.

Anies juga menjelaskan bahwa Formula E memberikan manfaat berupa pendapatan langsung dan pendapatan lainnya yang mampu menggerakkan perekonomian. Selain itu, Formula E juga menarik pengunjung dari seluruh dunia, yang pada gilirannya berkontribusi pada perekonomian baik dari segi kuliner maupun sektor tempat tinggal selama acara berlangsung.

Oleh karena itu, Anies meminta pihak yang menuduhnya menerima uang dari Formula E untuk membuktikan tuduhan tersebut jika mereka memiliki bukti yang kuat terkait keterlibatan Anies dalam kasus yang sedang diselidiki oleh KPK.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama