Sepak bola Tanah Air kembali berduka, pada Sabtu malam 1 Oktober terjadi kerusuhan yang mengakibatkan sebuah tragedi yang merupakan insiden terburuk dalam sepak bola di Indonesia bahkan di dunia.
Suporter yang anarkis, mobil-mobil polisi yang dirusak, membuat polisi terpaksa menembakan gas air mata untuk mengurai dan membubarkan secara paksa para suporter yang anarkis. Namun dari hal tersebut membuat penumpukan di pintu keluar, hingga terjadi berdesak-desakan.
Sejumlah orang mengalami sesak nafas karena menghirup gas air mata dan berdesakan di pintu keluar. Dari kejadian ini yang berawal dari kerusuhan suporter menjadi sebuah tragedi dan merenggut ratusan nyawa.
Video Detik-Detik Kerusuhan Suporter Berubah Menjadi Tragedi di Stadion Kanjuruhan
Berikut ini link video detik-detik kerusuhan suporter yang berubah menjadi sebuah tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. https://www.youtube.com/watch?v=y7cz4iDjHG8&t=12s
Dalam video yang di unggah channel youtube Absa Abrach yang berdurasi sekitar 10 menit dengan berjudul “Full Tragedi Kanjuruhan Malang”, diperlihatkan dari mulai usai pertandingan hingga kejadian kerusuhan suporter berlangsung.
Dan disini kita akan membahas kronologi kejadian berdasarkan video detik-detik kerusuhan suporter tersebut.
Kronologi Kejadian Berdasarkan Video Detik-Detik Kerusuhan Suporter di Stadion Kanjuruhan
Tragedi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang ini berawal dari pluit wasit tanda berakhirnya pertandingan sepak bola Arema FC-Persebaya, dengan takluknya Arema FC dengan skor 2-3 di tangan sang tamu Persebaya.
Aremania suporter dari Arema FC merasa kecewa atas kekalahan tim kebanggaannya di markasnya sendiri. Melihat dan membaca situasi yang semakin panas tersebut, semua pemain dari tim Persebaya segera di evakuasi dan di arahkan untuk meninggalkan lapangan.
Pemain dan Ofisial dari Persebaya di Evakuasi
Terlihat di video tersebut, para pemain Persebaya di teriaki dan ada beberapa di lempari botol oleh para suporter dari Arema FC. Dengan berlarian para pemain dan ofisial dari Persebaya masuk menuju ruang ganti. Terlihat kegembiraan dari beberapa pemain Persebaya atas kemenangannya saat menuju ruang ganti.
Beberapa menit kemudian para pemain persebaya beserta ofisial dibawa meninggalkan Stadion Kanjuruhan dengan menggunakan mobil Polisi Korps Brimob. Sempat terjadi kerusuhan dari para suporter Arema dan melakukan pelemaran terhadap mobil yang membawa rombongan pemain Persebaya.
Namun tidak menjadi sebuah halangan untuk pemain Persebaya bertolak ke Surabaya, pemain Persebaya berhasil untuk pulang ke Surabaya
Pemain Arema menjadi Sasaran Pelampiasan Kekecewaan Suporter
Sementara itu di dalam Stadion Kanjuruhan suasana sedih masih berlangsung, banyak pemain dan para suporter bersedih atas kekalahan mereka. Namun berawal dari suporter yang turun dan masuk ke tengah lapangan untuk mengekspresikan kekecewaannya membuat suporter lainnya merasa terprovokasi.
Hingga akhirnya semakin banyak suporter yang turun dan masuk ke lapangan, dan semua pemain dari Arema FC segera di evakuasi dan di arahkan untuk meninggalkan lapangan, karena situasi yang semakin tidak kondusif dan memanas.
Awalnya hanya terlihat ada pelukan dari suporter pada sang penjaga gawang Arema FC Adilson Maringa, namun ada sebagian suporter yang datang dan terlihat Adilson seperti sedang di keroyok suporternya sendiri. Hingga akhrnya penjaga gawang tersebut berhasil di evakuasi oleh beberapa keamanan.
Awal Mula Penembakan Gas Air Mata
Petugas keamanan terlihat sangat kewalahan membendung kerusuhan suporter yang merangsek masuk ke tengah lapangan untuk mengejar para pemain melampiaskan kekecewaan mereka. Sebagai upaya membubarkan dan mengurai para suporter, polisi terpaksa menembakan gas air mata ke beberapa titik.
Sebenarnya sebelum kerusuhan suporter membesar, rekan suporter yang lain telah mengingatkan untuk kembali ke tribun dengan mengatakan “Balek woy Balek,” namun bukannya di dengar, suporter malah semakin bertambah di lapangan.
Suporter di tribun masih dengan meneriaki rekannya mengingatkan untuk segera kembali ke tribun, namun tetap saja kerusuhan malah semakin membesar.
Penembakan gas air mata pun dilakukan oleh polisi hingga mencapai tribun penonton stadion, dari menegangkan berubah menjadi mencekam, gas air mata dimana-mana.
Video tersebut di akhiri dengan pernyataan dan permintaan maaf dari Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta.
Kepanikan Suporter di Atas Tribun
Kerusuhan suporter berubah menjadi kepanikan suporter, hal ini terjadi dikarenakan penembakan gas air mata yang mencapai tribun.
Semua penonton di tribun panik dan berlarian menuju pintu keluar. Namun dikarenakan penumpukan tersebut dan sebagian orang telah menghirup gas air mata, banyak korban yang tidak dapat tertolong diantaranya dikarenakan kekurangan oksigen.
Link Video : https://www.youtube.com/watch?v=y7cz4iDjHG8&t=12s
Demikian informasi terkait Detik-Detik terjadinya kerusuhan suporter tragedi Stadion Kanjuruhan ini, semoga dapat menjadi suatu pelajaran bagi suporter dimana pun khususnya di Tanah Air. Tetap junjung rasa sportivitas dan kemanusiaan agar kejadian atau tragedi kemanusiaan ini tidak kembali terjadi.
Posting Komentar