Cara Hidroponik Dengan Teknik Dutch Bucket System (DBS)


Setelah menggelar pelatihan hidroponik dutch bucket secara privat di Purwakarta beberapa waktu lalu, ada pertanyaan yang dilontarkan oleh salah satu peserta pelatihan hidroponik. Pertanyaan tersebut kurang lebih begini, "Hidrotonnya bisa diganti dengan batu split nggak?"


Pertanyaan tersebut sudah kami jawab di TKP pada saat itu juga, Anda mungkin mengetahui jawabannya. Kali ini saya akan berbagi teori mengenai cara membuat instalasi hidroponik Dutch Bucket.


Panduan Lengkap Hidroponik Dutch Bucket System (DBS)

Sebelum kita mulai urusan teknis, ada baiknya menambah wawasan dulu mengenai apa dan bagaimana Dutch Bucket System Hydroponic itu. Nama lain dutch bucket ialah Bato Bucket, pertama kali dikembangkan di Belanda dan dijadikan teknik berkebun hidroponik skala industri. Tanaman yang populer dibudidayakan memakai teknik dutch bucket biasanya berupa tomat, terong, cabe, paprika, mentimun.


Teknik hidroponik dutch bucket system diharuskan memakai listrik secara terus-menerus. Elemen-elemen untuk membuat dutch bucket system antara lain: wadah (bucket), nutrient pipe in, nutrient pipe out, water pump, media and nutrient, dan water bank (tandon air).


Atau secara lebih terperinci bahan yang dibutuhkan untuk membuat 1 set instalasi hidroponik Dutch Bucket System antara lain:

  • Bucket/wadah biasanya berupa box es krim 8 liter
  • Shock drat 1/2"
  • Elbow drat 1/2"
  • T Joiner 1/2"
  • Selang HDPE 
  • Hidroton/Zeolite 
  • Bak nutrisi
  • Pompa air
  • Netpot

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama