Beberapa Teknik Instalasi Hidroponik untuk Berkebun Di Pekarangan Rumah Kota

urban hidroponik, urban farming

Pernah bingung memilih aneka jenis teknik hidroponik apa untuk tanaman yang akan Anda budidayakan? Saya juga pernah. Setiap teknik hidroponik memiliki spesifikasi masing-masing, sehingga kita tidak bisa sembarangan memakai teknik tertentu untuk ditanami apa saja.

Misalnya instalasi hidroponik NFT tidak bagus bila digunakan untuk menanam Okra.

Pertanyaan mengenai menanam cabe pada instalasi hidroponik NFT pernah dilontarkan salah satu peserta pelatihan hidroponik beberapa waktu lalu. Sekarang mari kita pilah teknik hidroponik apa yang sesuai untuk tanaman apa. Let's go!

Aneka Teknik Hidroponik untuk Berkebun Hidroponik

Kita mulai dengan teknik hidroponik paling sederhana dan murah-meriah,yaitu sistem sumbu (wicks ystem). Teknik sistem sumbu bagi kami merupakan pondasi wajib yang harus dibangun petani hidroponik untuk memahami hidroponik secara utuh.

Hidroponik sistem sumbu bisa menjadi media pembelajaran yang sangat penting. Anda bisa belajar banyak hal dengan teknik sumbu, di antaranya mengetahui waktu semai, waktu windah tanam, dan waktu panen. Kemudian Anda juga bisa mengukur berapa nilai EC, PPM, dan pH yang sesuai dengan tanaman tertentu. Walau di buku sudah tersedia tabel ukurnya Ada baiknya Anda melakukan praktek langsung agar hasilnya lebih nempel dalam ingatan.

Sayur apa yang bisa ditanam memakai teknik hidroponik sistem sumbu? Jenis sawi-sawian, kangkung, bayam, selada. Pada umumnya berupa sayur daun saja.

Teknik Hidroponik DFT

Prinsip dari DFT ialah mengalirkan nutrisi pada semua tanaman melalui air yang tergenang cukup dalam (2-4 cm). Sebagian besar perakaran tanaman berada dalam larutan nutrisi. Tanaman yang ideal dibudidayakan memakai teknik DFT biasanya berupa sawi-sawian, pakchoy, kangkung, dan bayam.

Teknik Hidroponik NFT 

Prinsip dasar teknik hidroponik NFT paralon ialah membagikan nutrisi pada tanaman melalui air yang dialirkan secara tipis, begitupun pada hidroponik NFT talang/gully (nutrisi harus dibagikan pada semua tanaman dengan aliran air yang tipis dan miring). Tanaman yang banyak dibudidayakan memakai teknik NFT biasanya berupa kailan, endive, lollorosa, dan  aneka jenis selada.

Teknik Hidroponik DBS

Prinsip dari Dutch Bucket System ialah membagikan nutrisi pada semua tanaman dengan cara diteteskan. Tanaman yang ideal dibudidayakan memakai teknik hidroponik DBS antara lain, wortel, terung, tomat, okra, stroberi, dan sayur buah lainnya.

Teknik Hidroponik Rakit Apung dan Teknik Hidroponik Pasang Surut bisa digunakan untuk berkebun sawi-sawian maupun selada-seladaan. Teknik ini belum banyak dikembangkan untuk keperluan rumahan, sebagian besar dikembangkan untuk keperluan industri hidroponik.

Teknik Hidroponik Drip System

Teknik hidroponik sistem tetes (Drip System) bisa digunakan untuk berkebun hidroponik khususnya tanaman yang memiliki morfologi perakaran dalam. seperti tomat dan lainnya.

Dari semua teknik hidroponik di atas, sekarang Anda tinggal pilih tanaman apa yang akan dibudidayakan dan teknik hidroponik mana yang tepat untuk tanaman tersebut. Mari berkebun, yuk hijaukan dinding kota. Segarkan!

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama